Budi Karya Rombak Susunan Pejabat di Ditjen Perhubungan Udara

“Budi Karya Rombak Susunan Pejabat di Ditjen Perhubungan Udara , Jakarta – Usai insiden jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Karawang Jawa Barat akhir bulan tempo hari, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kerjakan perombakan di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pada hari ini. Menteri Budi Karya mengangkat Polana Banguningsih Pramesti jadi Direktur Jenderal Perhubungan Udara. Polana isi pos yang kosong sejak Agustus 2018 lalu sejak dibiarkan oleh Agus Santoso karena usia 60 tahun pensiun dari jabatan Dirjen Perhubungan Udara. Penetapan Polana jadi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan itu ditangani pada hari ini, di Jakarta, Senin, 12 November 2018. Selain itu, Mohamad Pramintohadi Sukarno yang awalannya menggenggam jadi Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Udara serta Pelaksana Pekerjaan Direktur Jenderal Perhubungan Udara dirotasi jadi Direktur Bandar Udara. Tentang Nur Isnin Istiartono menggenggam jadi Sekretaris Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menggantikan Pramintohadi. Seterusnya, Direktur Keamanan Penerbangan dijabat oleh Dadun Kohar. Awalannya, Pesawat Lion Air PK-LQP tipe Boeing 737 MAX 8 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat waktu terbang bawa serta 182 penumpang dan 7 kru dari Bandara Soekarno-Hatta mengarah Bandara Depati Amir, Pangkalpinang pada Senin terakhir di bulan Oktober 2018 tempo hari. Dari hasil kontrol sekejap Flight Data Recorder (FDR), KNKT dapatkan pesawat itu sempat alami keruntuhan pada tips kecepatan atau Air Speed Indicator dalam empat penerbangan terakhirnya. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan memeriksa inspektur pengawas yang kerja di maskapai Lion Air terkait keruntuhan pada Air Speed Indicator atau petunjukan kecepatan pesawat JT610. Kontrol ditangani terkait adanya dugaan bila inspektur ini tidak memberi laporan keruntuhan pesawat pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Bila informasi ada, akan kami cek, kata Wakil Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Haryo Satmiko waktu dijumpai di Kantor Pusat KNKT, Jakarta Pusat, Rabu, 7 November 2018. Kontrol akan ditangani jika memang benar-benar ada pertanda kesalahan dari inspektur itu. Saat ini, kata Haryo, KNKT masih memulai proses kontrol dari formasi terbawah dahulu, seperti teknisi sampai awak pesawat pada penerbangan awalannya. Selanjutnya, baru kontrol kepada pihak manajemen akan ditangani KNKT, terhitung inspektur pengawas ini. Sekarang tinggal menanyakan, inspekturnya siapa, ucap Haryo. Teknisi dari Lion Air sempat mengubah diantaranya komponen yang berkaitan dengan tips kecepatan ini yaitu Angle of Attack (AOA), alat ukur yang ditempatkan pada bagian depan pesawat yang mengukur sudut pesawat pada aliran udara. Teknisi mengubah AOA waktu pesawat hadir di Bali setelah terbang dari Manado, Sulawesi Utara. Tetapi, perubahan AOA ini kenyataannya tidak membuat tips kecepatan pesawat lebih baik. Malah, KNKT menduga persoalan di pesawat semakin bertambah, sampai setelah hadir di Jakarta, sebelum pergi ke Pangkalpinang. Laporan atas persoalan di Lion Air berikut yang tidak diterima kementerian. Waktu ada persoalan serius seperti pesawat harus grounded, inspektur ini harus melapor ke Kementerian, kata Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Avirianto, pada Tempo, Selasa, 6 November 2018. ANTARA | FAJAR PEBRIANTO Informasi: Berita ini pada hari Selasa, 13 November 2018, jam 11.02 telah diralat dengan mengubah judul dan isi berita karena ada kesalahan redaksi. Awalnya disebut Agus Santoso dicabut dari jabatan Direktur Jenderal Perhubungan Udara. Pernyataan yang benar adalah Agus Santoso telah pensiun sejak empat bulan tempo hari dan Menteri Perhubungan menunjuk Polana Banguningsih Pramesti jadi Direktur Jenderal Perhubungan Udara yang baru. “”

Leave a comment